Cerpen "Pantang Menyerah Untuk Sekolah"
PANTANG MENYERAH UNTUK SEKOLAH
Karangan : Andhik Prastiarto
Pertama Kali Publish di : www.cerpenmu.com
Publish Tanggal : 7 Maret 2015
Danu adalah anak dari orang yang kurang mampu,
Ibunya meninggal dunia saat Danu berumur 2 tahun. Sepeninggal Ibunya,
keluarganya menjadi berantakan, ayah Danu mempunyai banyak hutang kepada
rentenir untuk menghidupi keluarganya, uang hasil kerja sebagai penyapu jalanan
saja tidak cukup untuk menghidupi keluarganya.
Danu duduk di kelas 6 SD, walaupun dia anak
dari orang yang kurang mampu tapi ia termasuk siswa yang cukup pandai. Setelah
pulang sekolah Danu selalu menjualkan koran dari toko koran langganannya,
setiap hari Danu mendapat uang sebesar Rp 25.000 dari hasil menjualkan koran.
Uang itu ia pergunakan untuk membelikan obat untuk adiknya yang terbaring lemah
di tempat tidur.
Suatu ketika, Danu diberi sebuah surat dari
Pak Dadang, guru Danu, Surat itu ia berikan kepada Ayahnya, ternyata isi surat
tersebut adalah Danu diminta untuk membayar uang sekolah yang sudah menunggak
selama 4 bulan. Danu berfikir apakah ia bisa melanjutkan sekolahnya atau tidak.
Danu sudah 5 hari tidak masuk sekolah, ia
berusaha mencari uang bersama ayahnya untuk membiayai sekolahnya. Pada sore
hari Pak Imam Guru sekolahnya Danu datang ke rumahnya Danu, Pak Imam bertanya
kepada Danu kenapa sudah tidak masuk sekolah selama 5 hari, Danu berterus
terang bahwa ia mencari uang bersama Ayahnya untuk membiayai sekolahnya. Cukup
lama mereka berbincang-bincang, tidak lama kemudian Pak Imam berkata kepada
Danu untuk terus sekolah, dan Pak Imam akan membiayai Sekolah (SD) Danu.
Esok
harinya Danu masuk sekolah, di sekolah ada pengumuman bahwa Ujian Sekolah akan
diadakan 1 minggu kemudian, dan barang siapa yang lulus dengan nilai yang bagus
ia akan mendapat beasiswa untuk masuk SMP Harapan Bangsa secara gratis.
Danu
terus belajar dengan giat, agar ia bisa mendapatkan beasiswa tersebut. Saat
Ujian berlangsung, Danu dapat mengerjakannya dengan baik.
3 minggu kemudian hasil Ujian Nasional
diumumkan, Danu sangat gembira dengan nilai yang cukup bagus, yaitu: BI (9,2),
Mat (9), IPA (9,6). dan Pak Imam mengumumkan siapa yang mendapat beasiswa masuk
SMP Harapan Bangsa. Dan ternyata Danu yang mendapatkan beasiswa tersebut. Danu
sangat gembira dan berterimakasih kepada semua gurunya dan Ayahnya yang telah
membantunya dalam belajar.
Akhirnya Danu terus melanjutkan sekolahnya ke
jenjang yang lebih tinggi yaitu SMP, ia akan belajar dengan sungguh-sungguh
supaya berhasil untuk meraih cita-citanya, yaitu seorang Guru.
TAMAT
Cerpen
Karangan: Andhik Prastiarto
0 comments:
Post a Comment