Trending
Loading...
Tuesday, April 26, 2016

Cerpen "Tetap Tenang"

TETAP TENANG

Karangan  : Andhik Prastiarto
Pertama kali Publish di : www.cerpenmu.com
Tanggal Terbit : 14 Maret 2015

               Pak Anang adalah istri dari Ibu Siti, mereka memiliki seorang anak yang bernama Hasim, keluarga itu hidup bahagia tepat di bawah Gunung Kelud, mereka tidak merasa takut walaupun mereka tinggal di bawah Gunung yang masih aktif tersebut.

               Pada suatu hari Pak Anang pergi ke sawah untuk mencangkul, sampai di sawah Ia terkejut karena banyak hewan-hewan yang turun dari Gunung Kelud, seperti kijang, kera, ular dan burung yang berbondong-bondong. Tapi Pak Anang tidak menghiraukannya.

               Pada Malam hari pukul 22.50 terdengar suara dentuman yang sangat keras, Pak Anang langsung keluar rumah, setelah dilihatnya ternyata Gunung Kelud meletus dan mengeluarkan lahar panas. Pak Anang langsung mengajak istrinya mengungsi, tanpa disadarinya ternyata Hasim anaknya masih ada di dalam rumah yang sedang tertidur. Pak Anang langsung mencari tumpangan untuk mengungsi.

           Beruntunglah nasib Hasim, Ia selamat karena ditolong oleh seorang tentara dan dibawa ke tempat pengungsian yang aman. Pak Anang baru ingat setelah ia sampai di tempat pengungsian yang berbeda dengan Hasim, ternyata anaknya, si Hasim masih ada di dalam rumah dan Ia tidak tahu kalau anaknya sudah diselamatkan. Pak Anang dan Istrinya terus menangis dikiranya, si Hasim sudah meninggal.

            Keesokan harinya Hasim diantar oleh petugas untuk pergi menemui Ayahhnya di tempat pengungsian yang lain. Akhirnya Hasim dan Kedua Orangtuanya bertemu kembali, berkat Ayahnya yang melapor ke Pusat Pengungsian bahwa masih ada anak yang ada di dalam rumah di bawah Gunung Kelud, tetapi Petugas telah menyelamatkan anak itu, dan mereka tinggal mengantarkannya ke tempat Pak Anang berada.

Cerpen Karangan: Andhik Prastiarto

0 comments:

Post a Comment

Copyright © 2018 Andhik Website All Right Reserved | Website Resmi Andhik Prastiarto
Redesign by Andhik Prastiarto
Back To Top